"Ketika Kejujuran Penyelenggara Pemilu Dipertanyakan"
Ratusan motor dengan pengawalan polisi melaju dari arah timur kota
Ponorogo, rombongan tersebut warga desa Ngadirojo kecamatan Sooko yang
akan melakukan unjuk rasa ke Bupati selaku kepala
daerah di kabupaten Ponorogo. Dalam orasinya juru bicara mengatakan
bahwa rakyat desa Ngadirojo menuntut untuk dibatalkannya hasil Pilkades
karena di warnai ketidak beresan, diantarannya banyaknya pelanggaran
yang dilakukan oleh ‘Calon Kepala Desa’ maupun penyelanggara dan
pengawas Pilkades. Menurut juru bicara, adanya oknum kecamatan Sooko
selaku ‘pengawas’ yang bernama Sdr. SU yang bertatus sebagai Kaur
Pemerintahan di kecamatan tersebut bentindak tidak adil dengan
mengarahkan pemilih ‘manula’ untuk mencoblos calon incumbent, para
manula tersebut diwakili oleh petugas pemilihan dalam memilih karena
keterbatasan fisik mereka, namun pada perwakilan ini diarahkan pada
calon incumbent yang menurut pendemo didukung oleh pihak kecamatan.
Sampai tulisan ini ditayangkan masih diadakan pertemuan antara
perwakilan pengunjuk rasa dengan Bupati dan Muspida di kantor Bupati
Ponorogo. Di sela-sela bicaranya yang berapi-api juru bicara melalui
pengeras suara berkali-kali mengingatkan pada para pengunjuk rasa untuk
tetap tertip dan menjaga untuk tidak anarkis. Ratusan polisi
bersiaga mulai jalur yang dilalui para pengunjuk rasa, sampai
perkantoran di sekitaran alun-alun Ponorogo. Polisi tidak mau kecolongan
unjuk rasa yang berujung anarkis. Semoga pertemuan dengan pihak
bupati segera menghasilkan kesepakatan yang bisa diterima oleh pihak
yang berseteru. Dan semoga ini menjadi pelajaran bagi penyelanggara
PEMILU di negara kita untuk tetap netral dan jujur dalam melakukan
tugasnya, semoga anggota atau ketua KPU dan BANWASLU tidak terbawa arus
masuk Partai seperti pemilu-pemilu yang lalu, yang terkesan sebagai
hadiah dari partai tersebut karena telah ‘membantu’ dalam memenangkannya
0 Komentar