Subscribe Us

Header Ads

MLM Binary Institusi - suatu Prospektus Bisnis 3

2. TEROBOSAN MLM


MLM pada Umumnya

MLM adalah salah satu sistem penjualan langsung (direct selling), yang pada umumnya proses perpindahan produk terjadi dari suatu perusahaan (pro-dusen) kepada suatu “jaringan konsumen” melalui “sponsor”. Sistem ini dinamakan MLM, karena dalam operasionalnya ada “level” atau “peringkat” anggota dalam suatu jaringan dan ada berbagai macam “bonus” baik sebagai imbalan “prestasi” penjualan (omzet) maupun kinerja pengembangan jaringan konsumen. Pada umumnya “bonus” juga berperingkat. Anggota jaringan yang paling bawah levelnya harus “bekerja keras” untuk memperoleh kenaikan peringkat keanggotaan dan pendapatannya. Anggota yang sudah mencapai peringkat tertentu juga harus bekerja keras mati-matian untuk mempertahan-kan peringkat dengan “tutup poin” (pay to play), atau merekrut anggota baru sebanyak-banyaknya

Gambaran umum sistem MLM Konvensional adalah sebagai berikut.
Tindakan tutup poin menjadikan MLM yang seharusnya “fair” menjadi tidak adil, karena anggota peringkat bawah umumnya tidak memiliki dana yang kuat untuk melakukan tutup poin. Perekrutan anggota yang tidak dibatasi (sistem matahari), mudah menimbulkan persaingan antara upline dengan para downline untuk merekrut anggota baru. Rebutan anggota ini adalah cacat “conflict by system” MLM konvensional.
Tidak sedikit MLM yang dalam merekrut anggota baru memberi berbagai iming-iming, misalnya dengan mempertontonkan keberhasilan anggota “senior”. Iming-iming yang demikian sebenarnya hanya mempertontonkan hasil akhir dari kerja keras para anggota senior yang telah sukses tanpa memperlihatkan proses pencapaiannya. Proses pencapaian itu sebenarnya berupa kerja sangat keras yang menguras waktu, tenaga dan biaya.

Sistem perekrutan anggota jaringan yang demikian sering menjadi paradox dari propaganda yang dilancarkan oleh “pemilik sistem jaringan” atau perusa-haan produsen produk yang dipasarkan oleh perusahaan MLM. Anggota yang sering diberi sebutan “pemilik bisnis independent” justru menjadi sangat terikat kepada perusahaan produsen atau perusahaan pemilik sistem. Hal inilah yang membuat semakin tinggi peringkat seseorang dalam jaringan MLM menjadi semakin terikat kepada perusahaan atau pemilik sistem dan harus bekerja keras untuk mempertahankan peringkat. Akibat yang paling fatal adalah banyak pelaku MLM sukses pada akhirnya berhenti dari pekerjaan awal dan sepenuhnya menjadi pelaku MLM. Padahal, mungkin saja dia adalah bagian SDM yang sangat dibutuhkan institusi.

Posting Komentar

0 Komentar