Subscribe Us

Header Ads

Alun-alun Ponorogo

Kota kecil ini berada di bagian barat provinsi Jawa Timur yang sekaligus berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah. Walaupun demikian sebagian besar orang merasa nyaman tinggal di kota ini. Setidaknya itu kata teman kuliah saya dulu yang bukan penduduk asli Ponorogo. Banyak hal-hal menarik yang mungkin kita tidak bisa melupakan ketika berwisata di Kota Reog ini. Disini saya akan mencoba memberikan sedikit gambaran tentang sudut kota Ponorogo dan aktifitas para penduduknya.
1. Alun-alun Kota
Tidak berlebihan jika kita menyebut Alun-alun kota Ponorogo adalah salah satu alun-alun paling ramai pengunjungnya di Indonesia. Hal ini terbukti dengan tidak pernah sepinya pengunjung sekalipun itu bukan masa liburan sekolah atau malam minggu. Lalu apa yang bisa menarik wisatawan datang ke tempat ini? Pada umumnya alun-alun kota Ponorogo sama dengan alun-alun kota lain. Hanya patung singa besar yang terdapat di 4 sudutnyalah yang memberikan kesan bahwa ini adalah Ponorogo. Di tempat ini biasanya keluarga atau ibu-ibu rekreasi ringan di sore hari sambil menyuapi anaknya dengan berfoto-foto dengan patung singa. Selain itu juga terdapat panggung utama yang sangat besar, yang digunakan sebagai pusat diadakan segala acara kedaerahan maupun event-event tertentu. Dan di tempat ini juga event besar sekelas Festival Reog Nasional di gelar. Tetapi dihari-hari biasa panggung utama ini hanya sebagai tempat nongkrong para remaja Ponorogo yang ingin menikmati keramaian di malam hari di area alun-alun kota.
Suasana menjadi ramai ketika sudah menginjak malam hari. Souvenir khas ponorogo, aneka kuliner sampai arena bermain anak ada di tempat ini. Pada umumnya masyarakat Ponorogo adalah masyarakat yang konsumtif terhadap makanan alias doyan jajan. Hal ini yang membuat semakin menjamurnya penjual jajanan di tempat ini. Mulai dari pentol baso, tempura, mpek-mpek, burger, jagung bakar dan godok, serta masih banyak aneka kuliner lainnya. Jangan salah, konsumennya tidak hanya anak kecil saja loh..melainkan remaja dan orang dewasa juga banyak yang doyan makan disini. Belum puas dengan aneka kulinernya? Coba saja asyiknya berkeliling kota Ponorogo dengan naik delman menikmati setiap ruas jalan dan aktifitas penduduknya. Tetapi jika kita datang ke kota ini tepat pada malam bulan purnama akan jauh lebih baik lagi. Karena pementasan Reog Ponorogo digelar secara rutin sebagai agenda bulanan untuk mempertahankan kebudayaan daerah yang sudah terkenal dan diakui oleh dunia ini.

Posting Komentar

0 Komentar